AKU JADI PEMUAS NAFSU TANTE RIMA DAN TEMAN TEMANNYA

Juli 21, 2017 Unknown 0 Comments






Hasil sejak kecil aku sedah terbiasa terkena mental,selalu diejek anak haram oleh teman-teman dan tetangga.maklum,ayahku(suami ibuku)meninggal sejak aku dalam kandungan dan setiap aku bertanya  pada ibu,jawabnya yang keluar hanya air mata.

Aku tumbuh menjadi sosok yang bermental baja dan sejak SMA aku memanfatkan wajah indoku untuk meggaet cewe dan morotin uangnya dan tidak pernah sekalipun aku melakukan hubungan badan karena takut anak yang lahir akan nasib seperti aku.tetapi hal itu berubah,saat aku memasuki kelas 2 dan pindah sekolah dikota malang bersama pamanku.

Bisa dibilang kehidupan berangsung membaik terutama membaik dan penapilan uang,karena aku memang diberi atm sama pamanku yang bekerja diperusahaan pertambangan terbesar dipapua tanpa sepengetahuan tante rima atau orang lain.maklum,pamanku adalah keluarga satu-satunya ibuku dan pamanku menganggap aku sebagai anak sendiri.aku satu sekolah tetap berbeda ruangan dengan sepupuhku,namanya vina. BANDARQ

Karena vina jaim bersama sama temannya bahwa aku seorang pengusaha kaya,aku tertawa saja,hati aku kan mengubur masa silam ku dan minikmati masa kehidupan baru.sepulang sekolah,aku langsung menuju rumah sementara vina akan mengerjakan tugas dirumah temannya.

Sesampainya dirumah, aku langsung menuju kamar dan berniat untuk tidur siang tetapi hal itu urung aku lakukan karena Tante Rima berteriak-teriak kolam renangnya kotor dan menyindir aku, karena hanya aku yang ada dirumah itu sementara pembantu semua kabur karena tidak betah.

Tante Rima sangat judes, bawel dan nada bicaranya keras sangat bertolak belakang dengan penampilanya yang alim, berjilbab dan cantik tentunya. Uang kiriman pamanku yang berlebih membuat hari-harinya hanya pergi ke salon dan fitnes center.

Buru-buru aku berganti baju, hanya mengenakan kaos singlet serta celana pendek boxer dan langsung menuju kolam renang. Aku buka pipa pembuangan dan mulai membersihkan kolam dengan hati yang agak jengkel. Mendadak aku disuguhi pemandangan yang sangat indah, Tante Rima sedang beraerobik dengan pakaian super ketat sehingga melukis lekuk tubuhnya yang bohay.

Tinggi 165an, BH 36 (setelah eksekusi) berat 46kg tetapi berpantat menantang, langsing tapi mempunyai bulatan yang besar dan kenyal. Mendadak kontol ku mengeras, terus berdenyut hingga menyembul keluar dari CD dan boxer. Panjang kontol ku 15 cm dengan diameter sekitar 4,5 cm, mungkin benar aku anak haram majikanku karena ukuran ini sangat tidak mungkin dimilki orang indonesia tanpa campur tangan mak erot dkk.

Aku terus berusaha menahan diri dengan berbalik badan dan membelakangi, tetapi bayangan tubuh Tante Rima sudah terlanjur merasuk dan menjadi nafsu. Mendadak ada suara langkah kaki mendekat, tetapi aku pura-pura tidak tahu dan terus menyikat lantai kolam.

‘Jon…buruan dikit, aku mau berenang! Kata Tante Rima
“iya Tan, ini sudah dipercepat kok! Sambil tetap membelakangi.
‘kamu tidak sopan ya, bicara membelakangi Tante! Tegasnya
“iii…iyaaa..Tan maaf, aku tidak bermaksud…. jawabku

Kulihat mata Tante Rima melotot tidak berkedip dan seakan tidak menghiraukan jawabanku, hingga akhirnya aku menyadari bahwa mata Tante Rima tertuju kearah kont*lku yang tercetak jelas panjang menjulang bahkan seperempatnya terlihat jelas di kaos tipisku yang sudah basah. Karena takut dimarahi, aku langsung bergegas mengambil selang dan membilas kolam kemudian mengisinya kembali.

Buru-buru aku menuju kamar untuk mandi dan berganti pakaian yang kering, saat itu yang ada dalam otakku hanya takut ketahuan kalau aku sempat mengintipnya beraerobik dan menjadi terangsang. Tanpa terasa aku ketiduran dan bermimpi basah dengan Tante Rima!

‘tok…tok…tok…Jon…mana Vina kok belum pulang?? Teriak Tante Rima
“belajar kelompok Tan! Jawabku spontan sambil berlari membuka pintu
‘Hpnya gak aktif, coba telepon temannya! Katanya sambil menyodorkan HP
“iya… jawabku singkat

Entah disengaja atau tidak, walpaper di Hpnya adalah fotonya berpakaian senam dengan kulit mengkilat karena keringat, sangat sexy dan menggairahkan. Di telepon, Vina bilang akan merayakan ultahnya yang ke 17 dengan teman-temanya dan memintaku memberi tahu mamanya bahwa dia masih belajar dan menginap karena tugasnya akan dikumpulkan besok. Tante Rima mengangguk tanda mengizinkan padahal biasanya akan marah besar.

‘Jon…ayo keruang tamu, aku ingin bicara sesuatu! Ajaknya
“iya Tan, aku ganti baju dulu!! Jawabku
‘gak usah, ayo… ajaknya setengah memaksa sambil menarik tanganku.  BANDAR ONLINE

Sesampainya di ruang tamu, Tante Rima tanpa basa-basi langsung menyalakan TV dan DVD porno koleksinya tanpa sungkan-sungkan. Katanya, dia ingin mendengar pendapatku tentang masalah yang di hadapinya. Yaitu, tentang niat edannya mencari pemuas nafsu karena pamanku pulangnya 6 bulan sekali. Aku diajak curhat dengan harapan aku mau memahami keadaanya dan merahasiakanya dari pamanku. Dengan gugup dan terpaksa, aku mempersilahkanya asal jangan sering-sering.

‘tapi, aku takut… jawabnya
“udah niat kok takut?! Jawabku berani karena Tante Rima tidak lagi seram buatku
‘bukan itu, aku takut tertular penyakit kelamin. Jawabnya
“susah juga, walau sakit pasti ngaku sehat! Jawabku
‘kalau kamu, sudah pernah apa belum?! Tanya Tante mengejutkan aku
“belum Tan, gak berani takut kalau hamil! Jawabku
‘tapi kamu pengen gak?? Tanya Tante memaksa

Aku hanya diam dan itu diartikan Tante sebagai jawaban ‘pengen’ sehingga dengan entengnya Tante Rima bilang ingin bekerja sama denganku. Aku ditawari menjadi pemuasnya dengan iming-iming bayaran perbulan, aman, sehat dan berjanji akan meminta suaminya untuk menguliahkan aku agar bisa merubah kehidupanku dan ibuku. Aku takut dan teringat pamanku, tetapi keseksian dan alasan meraih cita-cita membuatku harus berkata iya!

Begitu aku mengangguk, tangan Tante Rima langsung memelorotkan sarungku dan mengeluarkan kont*l jumboku dari CD. Seakan belum pernah melihat kont*l, Tante Rima melihat punyaku dengan tatapan penuh kemenangan, kagum dan takjub akan besarnya serta menelan ludahnya berulang kali.

‘barang impor memang beda! Pujinya
“ajari aku Tan… jawabku asal, sebenarnya kesel juga dibilang barang impor pasti konotasinya aku anak haram lagi gumamku dalam hati.
‘pasti sayang! Tolong panggil Rima saja ya biar mesra?! jawabnya
“selamat menikmati keperjakaanku! Bisikku lirih menggodanya

Rima tersenyum memanja dan mulai menjilati palkonku dengan lahapnya. Hisapan dan lidah basahnya berkecipak memenuhi ruang tamu beriring dengan desah Asia Carera di DVD. Aaaaaahhhh….sungguh nikmat rasanya, sebuah pengalaman pertama yang berharga. Sluuuuuuuurrrrppp….sluuuuuuuuuuurrrrrrrppp….lu dah dan lidahnya menyapu palkonku tanpa henti, sementara genggaman tangannya mulai mengocok pangkal kont*lku.

‘0oohhh…yeeeessssssssssss! Baby…kont*lmu besar sekali, pasti aku akan terkapar malam ini! Katanya disela-sela hisapanya
“bukanya itu yang Tante cari… jawabku
‘kok Tanteee… protesnya!
“sori…Say…emuuuuuuuuuuaaaaaaaaaachhhh! jawabku sambil mencium keningnya

Aku si pemuas nafsu mulai terangsang dan larut dalam godaan nafsunya, tanganku bergerilya menyusup baju tidurnya dan langsung menarik tali BHnya dengan keras hingga putus. Toket Rima menggantung dan kenyal sekali, toket terbesar dan terseksi yang pernah aku nikmati.

Maklum biasanya toket pacarku SMA cukup imut dan putingnya susah di mainkan. Kepala Rima menggeleng tidak percaya, palkonku menthok di tenggorokanya tetapi menyisakan separuh di genggamanya. Aku hanya tersenyum bangga sambil memainkan toketnya.

Rima mendorong tubuhku hingga terlentang di Sofa mengisyaratkan untuk meniru adegan di DVD, posisi 69 yang sangat terkenal itu. Memek Rima terlihat gundul seperti baru saja dicukur, begitu tembem dengan lipatan-lipatan di bibir memeknya. aku pijit-pijit dan aku gelitikin dengan ujung lidahku,

aaaaaaaaahhhhhhhhh….ekspresi kegelian Rima tergambar jelas pada hisapanya yang kuat dan setengah menggigit. Sudah sangat becek dan licin rupanya Tanteku ini, gumamku dalam hati sambil membuka memeknya dengan dua jariku aku si pemuas nafsu memasukkan lidahku jauh kedalam batas jangkauanku.

Pantat Rima mengejang, kedua pahanya menghimpit wajahku dan kurasakan lendir asin kembali keluar dari memek indahnya. Begitu harum dan kencang, sangat terawat sekali memeknya…. uuuuuuuuuuuuhhhhhh….palkonku berulang kali menyentuh tenggorokanya, sangat hangat dan basah.

Nikmat sekali rasanya disepong dan ini adalah pengalaman pertamaku! Tak mau kalah, dengan jari telunjuk dan jari tengah aku mulai mengocok memeknya, sangat cepat dan sesekali menggelitiki dinding memeknya dengan tarian jariku.

‘aaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmppuuuuun..Beib…aku gak kuattt!

Rengeknya dan lagi-lagi Rima mencapai orgasme    POKER ONLINE

“enak kan say… kataku sambil mengoleskan lendir di jariku ke anusnya
‘masukin sekarang Beib…. katanya sambil duduk berjongkok membelakangiku.

Di geseknya palkon ke bibir memek beceknya, berulang kali hingga membuatku nyeri dan ngilu. Layaknya penthol korek yang digesekkan dan menyala, gesekan palkon di memeknya seakan serupa dan membakar gelora nafsuku.

Pelan-pelan Rima memposisikan palkon ke lubang memeknya dan perlahan mendudukinya.

BLES…BLEEEEEESSSSSSSSSSSS….BLESSSSSSSSSSSSSSSS SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS……

‘Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh….sakit Beib…gak muat rasanya! Rengeknya
“ooohh….say…sakit… kataku meringis karena memeknya tidak mampu menampung panjang kont*lku dan pangkalnya menjadi bengkok karena di duduki pantatnya.

Agar sama-sama enak, aku si pemuas nafsu berinisiatif untuk mengarahkan tubuhnya ke posisi doggy style dengan bertumpu pada sandaran sofa. Aku menusuknya dengan sangat pelan, menikmati setiap mili dinding memeknya. membuat Rima menjerit melengking memecah keheningan malam.

‘ah…ah…ah…ah..ah..ah…ah…ah…ah…ah… aaaaaaaaaaaammmmpun Beib! Teriaknya
“bagaimana Say? Bisikku sambil memainkan lubang anusnya dengan jariku
‘hemmmmmmmmm…aku belum pernah merasakan yang senikmat ini.

Butuh tenaga extra untuk memompanya lebih cepat, karena memeknya memang press membungkus kont*lku. Aku mengambil 1 sachet madu dan coba-coba menuangkan dimemeknya dan melumuri kont*lku. Jauh lebih nikmat, lebih licin, agak lengket dan otomatis membuat dinding memeknya tertarik keluar masuk seiring drngsn goyangan kont*lku.

‘auh…ah…ah…ooooooooooooooooohhhh…. desah Rima
PLAK…PLAK…PLAK…PLAK….PLAAAAAAAAAAAKKKKKKKK K…. benturan pantatnya dan pahaku terdengar semakin jelas. Hemmmmmmmmmmmm…sangat nikmat dan dahsyat.

‘ayo Beib, buruan aku mau keluar! Desahnya
“uuuuuuuuuuuhhhhh…tunggu bentar say kita keluarin bersamaan” kataku lirih.

Dan benar saja, hanya dalam hitungan menit aku si pemuas nafsu dan Rima menyemprotkan lendir orgasme hampir bersamaan, begitu banyak dan kental sekali. Sengaja aku tidak mencabut kont*lku dan membiarkanya tetap terbenam dalam memeknya.

Aku peluk dari belakang sambil memainkan toketnya dan kemudian aku dudukkan Rima diatas pangkuanku dalam keadaan kont*l masih tetap menancap. Hingga 4 kali aku ber-ML ria, memanfaatkan rumah kosong dan memaksimalkan potensi kont*lku pada hobi baru ini. Diatas tangga, di dalam kamarnya dan di dalam kamarku.  

Bahkan di pagi harinya sekitar jam 06:15 saat Rima memasak mie, aku sempatkan kembali menusuk memeknya dari belakang dengan masih berpakaian lengkap. Aku hanya membuka resleting serta menurunkan CDku saja dan langsung menyingkap dasternya kemudian memasukkanya dari sisi CD kuningnya.

Sejak saat itu, kami seperti pengantin baru yang sedang berhoney moon dengan memanfaatkan waktu-waktu dimana Vina sedang tertidur atau keluar rumah. Disisi lain, dompetku semakin tebal Tante Rima memberiku uang saku berlebih padahal tanpa sepengetahuanya Pamanku juga memberikan uang saku bahkan dengan ATM khusus. Semua tampak harmonis, bahkan Pamanku juga senang karena istri tercintanya tidak lagi bersikap kasar terhadapku.

Selama empat bulan, tiada hari tanpa ngentot dan ujung-ujungnya aku si pemuas nafsu menjadi ketagihan berat dengan apa yang namanya memek. Aku sangat tersiksa saat Pamanku pulang kerumah, walau hanya 12 hari tetapi itu sangat lama bagiku.

Lucunya, suatu hari dengan sms Rima menceritakan bahwa suaminya kaget karena memeknya longgar tidak sesempit dulu tapi dengan tanpa sesal dan dosa Rima beralibi bahwa untuk mengatasi gejolak nafsunya dia memakai dildo sambil membayangkan pamanku. Hehehehehee….ujung-ujungnya pamankulah yang merasa bersalah dan meminta maaf.

Kembali ke cerita, memasuki hari kedua diantara 12 hari itu aku sudah merasa tidak kuat. Hasratku tersendat tanpa tahu dimana tempat menyalurkan syahwat. Pada suatu malam, saat paman dan tanteku menginap di hotel untuk mencari suasana baru aku nekat mengetu kamar Vina.

Dengan melas dan sok care aku mengutarakan semua isi hatiku. Bahwa aku lagi BT ( Birahi Tinggi ) sudah 4 bulan menjomblo dan tidak dapat menyalurkan hasrat. Walau sempat terkejut dan risih, tetapi Vina memahami dan kasihan kepadaku. Hehehehee…walau sebenarnya aku hanya berakting.

Mendadak situasi menjadi terbalik, dengan bersikap care juga Vina bercerita bahwa sudah 2 minggu Dia dan pacarnya break karena pacarnya kedapatan selingkuh. Aku bersorak riang di dalam hati, memanfaatkan setiap peluang yang ada. Aku berakting sok simpatik, care, fear dan vulgar untuk memancing sejauh mana dia bercinta (sex).

Aku menceritakan, sudah biasa nge-sex dengan pacarku dulu dan sekarang lagi pengen. Aku kaget karena dia menganggap biasa dan tanpa ragu mengakui sudah tidak perawan. Akhirnya kami bersepakat untuk saling mengisi sementara waktu sebelum mendapatkan pacar yang baru. Tetapi dengan syarat, tidak lebih dari oral sex dan hanya saat berada di rumah. Its Magic!!!

Dari bawah bantal, Vina mengeluarkan sebuah diary dan ternyata itu tempat dia menyembunyikan DVD porno koleksinya. Akhirnya kami menonton aksi panas Maria Ozawa di kamar Vina sambil tidur-tiduran di kasur. adegan semakin panas, begitu juga dengan kami. Kont*lku seakan sudah membatu, mengeras menahan nafsu sementara Vina hanya diam memeluk bonekanya tetapi samar-samar mulai aku si pemuas nafsu dengar desah nafasnya tidak beraturan.

“Vin…tolong kocokin punyaku ya? Rengekku
‘tegang ya? Heheheheee… jawabnya cengengesan, padahal aku tahu dia juga lagi horny berat.
“please…. aku memohon
‘ingat ya, Cuma oral!! Jawabnya  DOMINOQQ

Aku mengangguk dan langsung menyodorkan kont*lku tepat di depan wajahnya. Vina tercengang dengan ukuran kont*lku yang jumbo dan menelan ludah hingga 2 kali. Dengan agak ragu jari lentiknya meraih kont*lku dan mulai mengelunya pelan-pelan. Sungguh lembut sambutan tanganya, lambat tetapi syarat akan nikmat syahwat.

Aku merem melek dan mendesah keenakan untuk memancing nafsunya. Terus dan terus tetapi Vina tetap pada kocokanya saja. Aku ingin lebih dengan memaksanya mencium dan mengulum palkonku. Dengan agak terpaksa Vina menurut dan mulai mengurut kont*lku dengan mulut imutnya.

Sluuuuurrrrrrrrrppppp…sluuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrpp ppp….suara becek mulai hadir diantara kami. aku belai wajah dan rambutnya, turun ke lehernya, punggungnya hingga akhirnya ke pantat sintalnya. Aku remas gemas pantatnya, sambil sesekali meraba memek yang tertindih badanya yang tengkurap.

Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh….aku mendesah ditelinganya, coba merangsangnya dari indera pendengarnya dan rupanya langsung berhasil. Kulumanya semakin cepat dan akal sehatnya seakan sudah luruh sehingga tanganku bebas meluncur ke sela-sela baju tidurnya.

Toketnya sudah sangat kenyal begitu juga dengan puting mungilnya,walau baru tumbuh tapi kurasakan putingnya cukup enak dimainkan. Kupijit dan aku pilin berulang-ulang membuat tubuh Vina mengejang hebat sampai-sampai palkonku digigitnya.

“aaaaaduuuuuuuuhhhhh…kok di gigit! Teriakku
‘sori…abis geli banget!!
                                        Jawabnya ada disini silakan di klik



You Might Also Like

0 komentar: