ayam kampus doyan ngesek

Mei 31, 2017 Unknown 0 Comments



malam itu sesuai rapat organisasi, aku segera menstar motorku untuk pulang. rasanya ingin sekali segera sampai dirumah,makan,lalu tidur. tetapi baru saja sampai digerbang depan kampus seseorang menyapaku, dan ketika aku toleh arah suara itu ternyata rini, anak fakulitas ekonomi. ngapain anak ini digerbang? belum pulang, rini? belum den, abis nungguin bis lewat, lamat amat.

Jawabnya sambil berkedip-kedip genit. bis lewat ditungguin, gue anter deh? bener situ mau nganterin? yah, pokonya ga geratis situ tau sendiri deh, ujar ku menggoda. Ah, bisa aja. rini mencubit kecil pingggangku lalu menaik keboncengan. Tangan melingkar erat di pinggangku, lalu menjalur motor diramai jalanan. Lama kelamaan si rini malah menempelkan dadanya dipungguku. Tau nggak, rasanya bener-bener empuk dan hangat. Wuih, terasa bener kalau dia engggak pake beha.

Sebagai laki-laki normal,wajar dong kalo batang penisku tiba-tiba tegang. Sebagai laki-laki normal, Den, gimana kalo kita ketaman kota? Aku dengar ada dangdutan disana. Bisik rini dekat ditelinga kiri ku.

'Seleramu dangdut juga ya? Rini kembali mencubit pinggangku, tapi kemudian mengelus-ngelus dadaku. 'Tengkukku mulai merinding. Ada maunya ni anak, pikirku waktu itu. mungkin aku sedang dihadapi salah satu ayam kampus, nih. Ok, siapa takut! Aku segera membelokan sepeda motor ketaman kota. lalu mencari tempat yang agak remang tapi cukup tragis untuk menikmati isi panggung yang terletak ditaman kota itu. panggu yang kira-kira berukuran panjang tampak meriah dikelilingi ratusan pengunjung. irama dangdut menggema  memekakkan telinga. Den, sini dong?sini, duduk sama aku.  http://www.poker218.com/app/Default0.aspx?lang=id

Aku duduk dibelakang rini yang masih duduk dibelakang motorku. gadis itu nampaknya masih ada dibelakang motorku. gadis itu nampaknya asik bener mengikuti irama dangdut. sedang aku lebih tertarik memeloti tubuh penyayinya dibanding suaranya yang menurut biasa saja.beberapa orang penyanyai bergoyang hot  membangkitkan birahi para pria yang memandangnya, termasuk aku.

pandangan ku berahli kepada rini. sayang aku bisa memandang ubun-ubunnya saja. aroma wangi yang menebar dari rambutnya yang bisa dibilang bagus, aroma yang esotik. kalau ada kesempatan , desahku. Den, kok diam saja? bukannya bgtu,cuma gila aja mandang cewe. berani bener joget kaya gitu, Ah, segitu saja. coba kemarikan tangan mu! aku mengeluarkan tanganku. astaga, gadis itu memasukan tanganku di balik bajunya tangan sehingga bener-bener bisa merasakan kegemukan dadanya. keringat dinginku tiba-tiba merembes, dadaku bergemuruh. Rin, apa-apaan kamu ini? ujarku lirik tanpa menarik kembali tanganku. kamu ga suka ya? tanya rini kalem. 'engh..bukanya begituanu' jawabku tergagap. 'aku tau kamu suka.

Aku juga suka den, jadi ga ada masalahkan? kata rini menoleh kepadaku. I..iya sih. yah, begitulah. akhirnya aku punya kesempatan. tanganku membelai dada rini dengan bebasnya. mempermainkan putingnya dengan gemas,kupelintir kesana kemari. gadis itu bukannya kesakitan tapi malah mendesah-desah kegirangan. aku sendiri udah ga tau berapakali menelan ludah.  rasanya ingin memelintir puting itu dengan mulutku. rupanya tangan kiriku sangat iri, lalu segera menyusul tangan kananku menerobos masuk dibalik baju rini. meremas-remas kedua bukit yang tak terlihat itu, Den, deni tangan-tangan kamu bener nakal. Hoh..aduh..geli  den, Desah rini menjambang rambutku  yang cukup gondrong. Rin, aku suka sekali.. bagai mana kalo kita..'Uhg..hee, iya.. aku mau.' aku segera menghentikan kegiatanku mengobok-ngobok isi baju rini. segera kami menuju sebuah hotel yang tak jauh dari taman kota.

Lalu kami  segera menuju sebuah hotel yang tak jauh dari taman kota. tiada kami peduli dengan beberapa pasang mata yang memandangi kami sejetuta pikiran. masa bodoh, yang penting aku segera bisa mengencani rini. segera aku bayar unga muka sewa kamar, lalu kami melenggang ke kamar 51.rini yang dari tadi memeluk tubuhku kini yang terletak atas springbed. mata yang sayu meminta, tangannya melambai-lambai. aku langsung saja melepas kancing bajuku hingga bertelanjang dada, Den.. sudah lama aku ingin kan kamu.''Oya? kenapa tak bilang dari dulu? Ujarku sambil melepas kancing baju rini.

Aku bener-bener langsung membuka cela dalamku..Den ayolah aku udah ga tahan lagi mau dimasukan penismu kelobangku,aku udah ga tahan den aku ingi merasakannya..Ahh..den aku udah ga tahan den percepat goyangannya den aku ingin keluar,makin lama makin kecepatannya makin berasa.

Den kamu hebat banget aku bener puas sekarang aku mau mnta apa??gadis itu masih diam sambil terus mempermainkan batang penisku, gawat, bisa-bisa bangn lagi batang penisku. bisa perang lagi nih, dobel dong tarifnya. kamu minta apa?hp?duit? aku minta..minta lagi deh, kata rini yang kemudian kembali mengenyot batang penisku. Waduh, bisa-bisa lembur nih, pikirku.




You Might Also Like

0 komentar: