majikan ku telah merawanin diri ku

Mei 29, 2017 Unknown 0 Comments

Terus terang aku senang bekerja sebagai pembantu di keluarga Ibu Rini ini. Majikanku penyabar memberi gaji bulanan yang cukup dan memperlakukanku dengan baik. Suami majikanku seorang dokter yang tidak pelit sering memberiku bonus. Wajahnya juga ganteng dan terlihat macho. Sementara Nyonya Rini seorang pengusaha.

Kisah yang akan aku ceritakan ini bermula saat majikanku, Pak Ahmad 52th, pulang kerja dari rumah sakit. Kedua majikanku itu ternyata juga ramah, Dia juga tampan dan tubuhnya atletis. Hanya beberapa minggu setelah bertemu aku sudah tidak canggung lagi denganya. Aku ngak menyangka kalau akau akan terlibat kisah denganya.                                                                  
Ceritanya pagi itu aku di panggil oleh majikanku itu. Sampai di ruang kerjanya aku kaget banget karena waktu itu Pak Ahmad menatapku tajam. Aku kikuk banget tapi Pak Ahmad biasa saja. Aku jadi menundukkan kepala karena tegang.
“Pak ahmad memanggil saya ada apa” tanyaku dengan gugup sambil berusaha untuk tidak melihat tatapan mata majikanku itu.
“Iya tolong..duduk, aku mau menyampaikan sesuatu.” Katanya setelah bangkit dari tempat duduknya.
Ia lalu menepuk bahuku dan berdiri disampingku. Pak Ahmad menyampaikan apa yang dia dapat dari bapakku
“Bapakmu tadi jam 7 telepon kebetulan saya yang terima telepon. Bapakmu memberitahu bahwa ibumu sakit dan perlu di operasi segera. Bapakmu ingin pinjam duit kepadaku sebesar 25 juta. Bapak bisa saja meminjamkan Bapakmu duit tapi gajimu saja tidak terlalu besar apa bisa kamu membayarnya.
Apalagi sampai ibu tahu, ibu tidak bakal memberinya karena kamu kerja disini baru 3 bulan. Bapak bisa meminjamkan duit dan tidak perlu membayar asal kamu mau mengantikan nyonya saat nyonya keluar kota.
Kamu tahu kalau nyonya sering keluar kota dan kadang dalam jangka waktu yang lama. Kamu saya kasih waktu untuk memutuskan selama 2 hari” Setelah Pak Ahmad pergi meninggalkan ruang kerjanya aku lalu keluar dari tempat kerjanya.
Dua hari kemudian saya sekitar jam 2 siang saya terima telfon ternyata dari Pak Ahmad yang menelfon dari rumah sakit
“Ning, gimana keputusan kamu menerima tawaranku atau tidak? Tadi Bapakmu telfon dan menanyakan duit yang Bapakmu mau pinjam. Bapakmu perlu uangnya sekarang juga kalau tidak Ibumu bisa meninggal.” Sambil menangis saya menjawab
”Saya terima tawaran Pak Ahmad tapi saya takut ketahuan Ibu.
''Pak ahmad menjawatnya..itu rahasia kita berdua
Saya menjawabnya lagi.''terserah pak ahmad aja.                                                                          
                                                   
Lalu Pak Ahmad berkata                                          http://www.poker218.com/app/Default0.aspx?lang=id
“Sekarang saya transfer duitnya ke Bapakmu!”
Pada malam harinya, Pak Ahmad memanggilku dari kamar tidurnya. Pada hari itu Ibu Rini sedang pergi ke Singapore selama 3 hari. Saat di depan kamar tidur Pak Ahmad, saya mengetok pintu dan Pak Ahmad megatakan langsung masuk saja.
Pada saat di dalam kamar, saya melihat Pak Ahmad sedang menonton film dewasa. Adegan panas yang ada di TV bisa aku lihat dengan jelas menampilkan adegan sepasang pria dan wanita asia yang sedang berhubungan intim di atas ranjang. Saat itu tubuhku panas dingin menyaksikannya.
Setelah Pak Ahmad memintaku duduk di ranjang, tanpa sadar aku duduk di tepi ranjang dan justru menonton film dewasa yang baru pertama kalinya aku saksikan itu, sampai lupa ada Pak Ahmad disampingku.
Adegan film panas itu membuat tubuhku panas dingin dan tanpa sadar aku lupa diri, tanpa sadar aku meremas-remas buah dadaku dengan tangan kiri sementara tangan kananku merabai selangkanganku sendiri.
Kegiatan nonton dan merangsang diri sendiri itu tanpa sadar kulakukan beberapa menit hingga aku tidak tahu kalau Pak ahmad sudah setengah telanjang hanya memakai cd. Tiba-tiba saja merangkul tubuhku dan menarik tubuhku agar bersandar di tubuhnya.
“Bagus ya filmnya..” katanya tiba-tiba yang membuat kaget setengah mati.
Aku jadi malu sendiri. Aku tundukan kepalaku, tubuhku panas dingin dan wajahku waktu itu pasti merah karena malu dan juga karena adegan film itu membuatku terangsang sekali.
“Maaf Pak, saya kaget..” kataku seraya bangkit dan hendak merapikan bajuku.
“Ngak usah, nanti juga di buka…Filmnya khan belum selesai. tanggung temani aku nonton dulu ya” kata nya sambil memegangi tubuhku sambil berusaha meraih buah dadaku.
Bagai kerbau di congok hidungnya aku menurut saja dan kembali menyadar pada tubuhnya, saat itu aku salah tingkah, kikut dan tubuhku serasa panas dingin.
Saat itu adegan film menampilkan adegan oral seks yang dilakukan si wanita pada pasangan prianya. Adegan film panas di tambah dengan pak ahmad yang duduk di sampingku tengah sambil meremas-remas buahdadaku yang hanya di tutupi cd membuatku begitu terangsang.
Lalu majikanku itu mendekatkan mukanya hingga mepet dengan mukaku. Dia lalu meraih daguku dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.
“Ningrum kamu cantik sekali” katanya dengan lembut.
Saat itu aku tidak tahu harus bagaimana. Pikiranku kacau, seharusnya aku segera berlari keluar dari kamarnya untuk menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi tapi bapakku sudah menerima duit dari pak ahmad dan aku harus melayaninya. tapi aku hanya bisa diam dan tubuhku terasa kaku. Akhirnya bibirku di kecup dan di kulum oleh pak Ahmad.
Mungkin karena aku sudah terangsang gara-gara nonoton Blue film tadi, aku jadi pasrah dan diam saja waktu tubuhku direbahkannya dan ciumannya sudah pindah ke leherku.
“Ohh..mas..” desahku tanpa sadar waktu tangan kiri majikanku itu mengusap pangkal pahaku dengan rangsangan yang hebat.
Tanpa aku sadari pak ahmad telah melucuti pakaianku. Setelah Bh-ku di lepasnya dia lalu menciumi dan mengulum lembut puting susuku. Aku mendesah dan makin terangsang karena hal itu belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Aku mendesad dan mengeliat keenakan saat bibir dan lidah nya menyapu permukaan buah dadaku yang berukuran bra 36B itu. Apalagi saat puting susuku disedot dan di kenyotnya dengan penuh nafsu.
Waktu itu aku sudah tidak bisa berpikir sehat yang ada dalam pikiranku adalah aku ingin mersakan kenikmatan. Aku jadi berani lalu menarik handuk yang melilit tubuh pak Ahmad hingga terlepas, aku terkejut melihat ukuran alat vital majikanku itu yang begitu besar dan telah berdiri tegak denga gagahnya.
Dia lalu melolosi cenana dalamku dan mengarahkan alat vitalnya di ke arah kewanitaanku. saat ujung senjatanya yang digeser-geserkan di bibir kewaiitaanku aku jadi terangsang hebat. Tapi tiba-tiba aku merasakan sakit saat liang kewanitaanku di terobos oleh kejantanan mas Ahmad. Aku merintih dan menjerit kecil saat pak Ahmad menarik dan mendorong kepunyaanya itu.
“Aduh pak.., sakit” rintihku.
“Ngak apa-apa..nanti sebentar juga hilang sakitnya.” bisiknya di telingaku dengan manja melem-melek merasakan nikmat.
Benar juga katanya, lama lama rasa sakit dan perih dikewanitaanku berangsur-angsur hilang dan kini hanya rasa nikmat yang kurasakan.
“Aaaaahhh…ohhhh” desahku sambil mulai mengoyangkan pinggulku untuk mengimbangi gerakan Mas Ahmad.
Saat itu aku tak peduli dan tak memikirkan sama sekali bahwa aku telah kehilangan keperawananku. yang aku inginkan adalah kenikmatan yang semakin nikmat karena mau mencapai puncak. Pak ahmad terus menyetubuhiku sambil bibirnya menngulum-ngulum bibirku.
Akupun kini membalas lumatan bibirnya dan permainan lidahnya di dalam mulutku sambil sesekali terus mendesis dan merintih karena sodokan-sodokan kejantanannya di kewanitaanku.
Beberapa menit kemudian seluruh persendian tubuhku serasa menegang.
“Ohhh..pak..Terus pak” desisku tanpa sadar.
Majikanku itupun makin bernafsu dan menyetubuhiku dengan lebih beringas dan makin cepat gerakannya, sampai akhirnya
“Aaaahhhhhh….” dengan lenguhan panjang aku mencapai puncak kenikmatan
Tahu kalau aku telah mencapai puncak, lalu Dia mencabut senjatanya dari liang vaginaku. Kulihat ada percikan darah di batang kemaluannya.
Dia lalu memintaku untuk melakukan oral seks seperti yang tadi aku tonton di blue film. Aneh, Aku sama sekali tidak menolakknya dan justru ingin melakukannya. Lalu Pak Ahmad merebahkan tubuhnya dengan punggung bersandar di tumpukan bantal.
Sementara aku duduk bersimpuh di atara kedua kakinya. Ukuran alat vitalnya yang besar dan panjang itu rupanya membuatku jadi sangat bernafsu. Aku tidak menyangka kalau aku yang gadis dusun ini memiliki nafsu seks yang tinggio yang sebelumnya tidak aku sadari.
Lalu aku mempraktekkan apa yang tadi aku tonton di Blue film. Ujung Rudal Pak Ahmad mulai aku cium dan aku jilati lalu aku masukan ke dalam mulutku dan aku kocok. Majikanku itu mengerang dan mengeliat merasakan nikmat.
“Terus Ning..ohh..ohhh” desahnya.                          
Aku juga di minta untuk menjilati bagian bawah kemaluannya dan buah zakarnya sedangkan tangganku mengocok batang kemaluannya.
Setelah puas dengan permainan oral seks-ku, aku di minta duduk diatas senjatanya. Permainanpun dilanjutkan dimana aku berada di atas. Kemuadian aku bergoyang naik turun sementara majikanku itu mendekap pantatku dan sesekali mendorongkan pantatnya ke atas mengimbangi goyanganku.
Rintihan dan desahanku bersahutan dengan lenguhan Pak ahmad yang tengah berpacu menuju puncak.
Beberapa saat kemudian aku sepertinya akan kembali mencapai puncak dan sepertinya pak ahmad juga. Ia lebih agresif mendorongkan senjatanya ke atas. Tak berapa lama aku kembali menegang dan mencapai puncak lalu di susul dengan teriakan pak ahmad yang juga mencapai puncak.
“Ohhh..ohhh..Ningrum aku keluar sayang..ohhh..ahhh” teriaknya sambil menancapkan pelornya dalam dalam ke liang vaginaku yang masih mendudukinya.
Air mani hangat menyembur membasahi bagian dalam kewanitaanku.

You Might Also Like

0 komentar: